PENGALAMAN IKUT CPNS - 3 : NEXT LEVEL

Assalamu'alaikum, annyeonghaseyo!

Dari cerita minggu lalu, akhirnya aku bisa melaju ke tahap selanjutnya. Next level! Kira-kira, rintangan apa aja yang ada di level kali ini?

Maksudnya next level ini gimana, sih?

Oke, aku jelasin lagi ya. Minggu kemarin, kan aku ikut tes seleksi CPNS yang pertama, namanya SKD. Yang belom baca, baca dulu gih di sini. Kalo udah baru baca ini.

Dari tes itu, aku lolos dan bisa ikut tes berikutnya. 'Next level', tahapan tes yang kedua, namanya Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

Sesuai timeline awal dari Panselnas, SKB ini bakal dilaksanakan sebulan setelah pengumuman hasil SKD, kisaran bulan April-Mei 2020. Tapi, semenjak corona menyerang (dan bahkan sampe sekarang belom ada ujungnya), SKB ini bukannya bikin nervous malah bikin PHP. Bahkan, SKB ini tercatat sebagai PHP terlama yang pernah kualami sepanjang hidup. Serius, karena corona yang nggak menentu, Panselnas sampai terus-terusan mengundur pelaksanaan SKB ini.

Sampai suatu ketika, pas bulan Juli mereka konfirmasi kalau SKB CPNS ini bakal dilaksanakan setelah tes SKD untuk seleksi sekolah kedinasan selesai. Akhirnya, PHP selama 4-5 bulan berakhir juga! Ada titik terang!

Nggak cuman itu, corona ini juga memberikan dampak yang sangat besar pada perubahan tempat tes di Kemendagri. Awalnya, Kemendagri ngumumin kalo semua tes bakal dilaksanakan di Jakarta, di BPSDM. Tapi, ada kebijakan baru dari Panselnas. Pelamar CPNS diharuskan daftar ulang dulu di awal Agustus dan milih lokasi tes yang terdekat dengan domisilinya. Lokasi tes yang disediakan ada UPT BKN maupun BKN Regional, trus tentu saja BPSDM sendiri (tapi beberapa minggu kemudian lokasi tes di BPSDM diganti ke BKN pusat sih).

Nah, karena domisiliku di Malang, maka satu-satunya tempat tes yang tersedia adalah BKN Kanreg II di Surabaya (namanya Surabaya tapi lokasi di Waru, Sidoarjo.....). Gatau ya, kenapa nggak bisa tes di Malang aja gitu. Tapi yaudahlah, mayan buat ngobatin kangen sama Surabaya karena udah setaunan nggak ke sana.

BKN Kanreg II Surabaya (sumber : https://www.bkn.go.id/)

Nah, setelah aku milih lokasi tes itu, anak-anak di grup CPNS Kemendagri pada nanya-nanya tuh, siapa yang tes di Bandung, siapa tes di Surabaya, dan sebagainya. Biasa, cari barengan. Pas aku bilang ke mereka kalo aku tes di Surabaya, ada satu pelamar yang nge-chat sesuatu yang mengejutkan buat aku. Namanya Mas Wahyu. Di tengah-tengah percakapan soal tempat tes, dia sempet-sempetnya bilang kek gini di grup.

"Din pas SKB bawain hard disk mu ya, aku mau minta anime."

Yare yare. Yang lain pada bingung SKB, orang satu ini malah sempet-sempetnya mikir anime, mentang-mentang dia tau kalo aku doyan nonton anime.

Oke, lanjut.

Dampak corona yang ketiga, komposisi tes SKB di Kemendagri berubah total. Awalnya, SKB ini direncanakan terbagi atas seleksi bidang dengan bobot 60%, tes Bahasa Inggris sama psikotes dengan bobot masing-masing 20%. Nah, semenjak ada corona, tes Bahasa Inggris sama psikotes dihapus, dan hanya menyisakan seleksi bidang dengan CAT. Jadi, SKB di Kemendagri hanya murni dari tes bidang, 100% tes bidang. Sebenernya aku bersyukur banget karena aku lemah di psikotes, tapi tetep aja persaingannya bakal lebih ketat karena tes SKB terasa lebih mudah.

Untuk kisi-kisi tes bidang ini, BKN ngeluarin beberapa hari setelah pemilihan lokasi tes ditutup. Soal kisi-kisi, sejujurnya BKN udah reveal tuh kisi-kisi dari bulan April. Tapi cuman kisi-kisi kasarnya. Waktu itu, BKN cuman bilang kalo soal bakal ngacu di Permenpan tentang jabatan masing-masing dan yang buat adalah instansi pembina. Jadi ya waktu itu aku cuman sebatas tau kalo yang bakal bikin soal adalah Badan Pusat Statistik alias BPS. Gitu aja. Gambaran tupoksi aku udah lumayan tau karena aku udah download semua peraturan tentang statistika plus Permenpan tentang jabatan aku pas itu. Cuman ya masih awang-awang soalnya belom tau detail materi tesnya.

Nah, kisi-kisi yang dikeluarkan BKN sekitar tanggal 10 Agustus ini cukup detail. Buat kalian yang pengen ikut CPNS tahun 2021 (yang kabarnya bakal ada), aku bakal kasih file kisi-kisi tes bidang untuk SKB 2019 di sini. Siapa tau kepake. Klik di sini ya~

Buat yang jabatannya tergolong sebagai jabatan fungsional (termasuk aku), ini sangat membantu banget sebagai acuan belajar. Sayangnya, kalo jabatan pelaksana masih susah dicari kisi-kisinya. Soalnya yang jabatan pelaksana cuman dikasih info kalo materinya akan sama dengan jabatan fungsional yang serumpun. Udah gitu, nggak dikasih tau pula jabatan pelaksana A itu serumpun sama jabatan fungsional mana. Aku hanya tau beberapa, itupun hasil nyomot dari pengumuman SKB dari instansi lain. Semoga CPNS 2021 semua kisi-kisi SKB nya detail, deh!

Untuk soal detailnya kayak apa?

Hmm, sama seperti SKD sebelumnya, soalnya bakal ada 100 butir, lima opsi jawaban, dan nilai 5 per soal. Jadi nilai maksimalnya juga bakal 500. Kalau soal materi yang khusus Statistisi Ahli Pertama, aku bisa jelasin dengan cukup detail. Of course semuanya tentang statistika. Ada ngitung juga, but no need to worry about that, angkanya nggak terlalu susah dan masih bisa dihitung pakai coret-coret biasa. Kurang lebih materinya ini :

1. Statistik dasar kayak mean, median, modus. Ada materi tentang outlier dan penanganannya juga

2. Uji hipotesis dan macam-macam statistik uji (parametrik & non parametrik, univariat & multivariat)
Materi satu ini emang luas banget, bahkan sampek menyentuh istilah-istilah kayak leverage test, mahanalobis distance, Cook's D, gitu-gitu deh. Intinya kalian harus tau kegunaan statistik-statistik itu dan gimana ngitungnya.

3. Distribusi peluang diskrit dan kontinu

4. Analisis regresi + interpretasi + penanganan masalah regresi kayak autokorelasi, multikolinieritas, dan sebagainya

5. Sepertinya ada ANOVA (analisis ragam) juga....

6. Case study, kalian dikasih kasus dan disuruh nentuin analisis atau uji apa yang paling pas

7. Teknik pengambilan sampel, pembuatan kuisioner, wawancara, dan sejenisnya. Pokoknya metode penelitian

8. Teknik coding dan analisis data, sepertinya model materinya ala BPS. Soalnya ada coding yang modelannya urutan dari provinsi sampe kabupaten/kota

9. Pengetahuan tentang data-data di BPS (Sensus, survei, SDGs, indeks-indeks kayak Indeks Pembangunan Manusia dan sebagainya, dll.)

Tapi, nih, buat kalian yang jurusan statistika tapi nggak milih jabatan Statistisi Ahli Pertama, kemungkinan soalnya beda dengan apa yang aku sebutin. Contoh aja, Analis Data dan Informasi. Meskipun anak statistika bisa ngelamar di jabatan itu tapi materinya seputar IT semua, karena dia satu rumpun sama Pranata Komputer.

Untuk SKB ini, gimana tips belajarnya?

To be honest, sebenernya tipsnya sama banget dengan tips belajar di SKD kemarin. Cuman masalahnya, waktu aku persiapan untuk SKB ini, aku sangat kekurangan waktu. Waktu itu, aku lagi sibuk-sibuknya ngerjain kerjaan aku. Aku baru bener-bener ada waktu buat belajar sekitar dua minggu sebelum hari-H tes. Akhirnya, selama dua minggu itu mau nggak mau harus memaksimalkan diri buat belajar.

Untuk waktu pelaksanaan tesnya, Kemendagri lagi-lagi ngeluarin pengumuman di luar timeline seharusnya. Panselnas menjadwalkan pengumuman pelaksanaan SKB sekitar tanggal 23 Agustus, tapi Kemendagri-nya baru umumin tanggal 25 Agustus. Berdasarkan pengumuman itu, aku kebagian tanggal 14 September, jam 12.30-16.00, tapi peserta paling lambat harus datang jam 13.30. Alhamdulillah, aku dapet sesi siang, jadi aku nggak perlu nginep ataupun berangkat pagi buta, hehehe.

Aku berangkat dari Kepanjen sekitar jam 6 an, ngikut jadwal kereta soalnya. Aku nyampe Surabaya sekitar jam 10. Karena sesi 3 baru mulai jam 12.30, akhirnya aku mutusin ke Royal Plaza dulu, buat berburu buku, sekalian aku sholat di daerah sana. Untungnya, keputusanku bener. Pihak Panselnas tidak mengizinkan sholat di BKN Kanreg II. Coba aku udah ke sana duluan, pasti aku bakal bingung aku sholat di mana.

Tapi.... di Royal Plaza pun aku kebingungan cari tempat sholat. Muter ke mana-mana nggak nemu, dan baru ketemu setelah setengah jam nyari, dan tempatnya ternyata ada di deket toko bukunya......... Akhirnya, aku baru kelar sholat jam 12.30, dan aku harus buru-buru ke BKN karena feelingku udah nggak enak, takut banget telat. Aku baru sampe BKN Kanreg II pas jam 13.30, pas banget sama waktu maksimal peserta dateng. Sebelum registrasi, aku diarahkan ke tempat penitipan barang dulu. Di tempat penitipan barang, ada salah satu petugas yang nanya ke aku.

"Mbak, instansi pusat ya?"

"Iya, Kemendagri, Pak."

"Okay mbak, langsung ke tempat registrasi ya. Peserta Kemendagri sudah datang semua, tinggal nunggu mbak soalnya."

HAHAHAH MAMPUS. Aku jadi peserta terakhir yang datang ke tempat tes. Rasa-rasanya kejadian SKD di mana aku nyaris telat keulang lagi di SKB. Soal cerita ini, aku nggak bilang ke orangtuaku sampe sekarang. Kalo aku bilang, pasti aku kena marah. Pesan buat kalian semua, jangan contoh kejadian ini ya.

Nyampe di tempat registrasi, ternyata registrasi untuk Kemendagri sudah selesai dan sekarang giliran Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker). Petugas yang tadi ngarahin aku ke tempat registrasi juga datang beberapa saat setelah aku sampe tempat registrasinya, dan bilang ke aku kalo aku disuruh nunggu registrasi yang Kemenaker selesai.

Soal registrasinya, peralatan yang harus dibawa sama banget sama SKD, harus bawa KTP dan kartu peserta yang dua macem itu. Cuman, karena lagi musim corona, peserta juga disuruh bawa masker dan faceshield, sama pensil kayu sendiri. Sistem registrasinya juga beda. Kita disuruh nempelin KTP sama kartu peserta di kaca yang ada di meja registrasi, trus nanti kartu pesertanya di-scan sama panitianya. Nggak ada sesi tanda tangan juga. Yah, ini wajar banget, dalam rangka menghindari penularan virus lewat barang-barang.

Nah, untuk tesnya sendiri, sebenarnya dimulai jam 14.30. Tapi, berhubung para peserta udah pada dateng dan ruangan tes udah disterilisasi, jadi tes bisa dimulai jam 14.00. Kata panitia juga, biar lebih cepet selesai dan lebih cepet pulang. Waktu tesnya sama kek SKD dulu, 90 menit. Jadi, perkiraan tes selesai jam 15.30. Sebelum tes dimulai, seperti biasa panitia kasih briefing untuk pelaksanaan tes dan pemberian kode sesi. Di BKN Kanreg II ini, nggak ada istilah pembagian server, semua udah diset satu server. Jadi, kode sesinya cukup satu untuk seluruh ruangan. 

Ini potret ruangan tes di BKN Kanreg II (sumber : https://www.menpan.go.id/)

Ah iya, tiap-tiap komputer di ruangan CAT di BKN Kanreg II ini ada kameranya juga. Kamera ini akan ngerekam apapun yang kita lakukan pas pelaksanaan tes. Gunanya, memastikan bahwa yang tes bener-bener peserta sendiri dan bisa memastikan ada nggaknya kecurangan pas tes.

Setelah tes selesai, sejujurnya aku kecewa banget. Selain aku yang kecewa karena kurang maksimal belajarnya, tapi juga ada soal-soal yang di luar ekspektasi aku (soal-soalnya udah kujelasin di atas ya). Buat aku, yang paling ngeselin itu soal uji hipotesis. Sebenernya ini nggak susah, tapi aku bener-bener ngerasa kalo rumus yang aku dapetin di kuliahan itu beda sama yang jadi kunci jawaban di soal ini. Kalo misal ada anak STIS yang baca ini, coba kasih tau aku gih, gimana rumus statistik uji Z sama T-student yang kalian tau. Aku pengen mastiin apa rumusnya bener-bener beda atau gimana.

Soal lainnya yang bikin kesel, itu soal tahap analisis data. Istilahnya cukup asing buat aku, meskipun intinya kurang lebih ada input coding, verifikasi coding, editing. Beneran aku lupa istilah aslinya apa, tapi itu beneran asing di telinga aku. Baru pertama kali aku liat istilah macam gitu. Ini anak STIS tolong konfirmasi juga yak.

Skor-nya gimana?

Untuk skor, buat para peserta sistemnya sama. Kita bisa lihat di komputer setelah ujian selesai. Sistem live score-nya nggak kayak SKD kemarin yang ditaruh di ruang tunggu, tapi lewat YouTube resmi BKN. Kalau pas sesi aku tes, nih aku kasih link-nya di sini.

Dari video ini aja, bisa kelihatan kalo skorku jatuh banget. Secara keseluruhan, aku ada di peringkat 27 dengan skor 330. Meskipun perankingan ini tuh perankingan secara general (perankingan semua peserta yang tes di sesi ini, dan formasinya tentu beda-beda), tapi aku tetep harap-harap cemas apakah aku bakal lolos tahap ini dengan skor hanya 330 dari 500.

Dari skor SKD kemarin, aku dapat peringkat 11 dari 57 peserta. Nah, biar bisa lolos SKB, aku paling nggak harus mempertahankan peringkatku supaya bisa masuk 19 besar. Setelah aku selesai tes SKD ini, peringkat sementaraku ada di peringkat 10 dari 57 peserta Statistisi Ahli Pertama yang ikut SKB. Tapi, dari 57 peserta ini, masih ada 29 orang yang belum tes, yaitu yang kebagian tes di Jakarta. Beneran, peringkatku di tengah-tengah kuota, antara hidup dan mati. Antara lolos atau enggak. Aku nggak bisa memutuskan kalo anak-anak Jakarta belum selesai tes.

Yak, jadi kurang lebih seperti itulah hal-hal yang kualami selama SKB kemarin. Mulai dari PHP selama 4-5 bulan, insiden hampir telat, bahkan sampek ada yang mau minta anime pas SKB.

Ngomong-ngomong, apakah transaksi anime-nya jadi?

Jawabannya adalah : iya, transaksinya berjalan setelah tes. Tapi ada cerita lucu di baliknya.

Setelah selesai tes dan mengambil barang di penitipan, aku mutusin buat duduk-duduk dulu di kursi yang ada di terop belakang tempat penitipan barang. Kebetulan, ada beberapa pelamar lain di situ juga. Lanjut, karena aku nggak tau orangnya yang mana, aku mutusin buat nelfon Mas Wahyu dulu. Ternyata nggak diangkat.

Tapi, beberapa saat kemudian, ada telfon masuk dari Mas Wahyu.

"Din, kamu di mana? Aku di terop."

Pas ndenger telfon ini, aku sempet bingung karena dialog di telfon sama dengan dialog orang yang ada tepat di sebelahku. Ternyata.... Dia emang Mas Wahyu. Duduknya memang sebelahan sama aku. Aku sama Mas Wahyu pun sama-sama ketawa ngakak. Habisnya, baru pertama kali ketemu, jadi pada nggak tau wajah masing-masing, bahkan foto profil WhatsApp pun nggak ngebantu.

Terakhir banget dari aku, untuk hasil SKB ini, dan apakah aku resmi lolos dari seleksi CPNS ini, aku bakal ceritakan di part selanjutnya, klik di sini ya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Kimia : Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi

REVIEW LAGU CHEN - SHALL WE?