Contoh Karangan dengan Kutipan dan Catatan Kaki : Menulis Cerita Pendek

        Cerita pendek (cerpen) merupakan salah satu jenis prosa fiksi yang sangat digemari oleh berbagai kalangan. Selain itu, menurut Harris Effendi Thahar, cerpen juga merupakan salah satu jenis fiksi yang kini banyak ditulis orang.[1]



        Untuk dapat menulis cerpen, penulis perlu memiliki kemampuan bahasa dan imajinasi, sehingga cerpen yang ditulis dapat menarik dan dimengerti dengan baik oleh pembaca.
        Selain itu, ada banyak hal penting yang sangat dibutuhkan penulis, yang akan membantu penulis dalam menulis cerpen yang baik dan menarik.
        Pertama, konsep dasar cerpen. Konsep dasar muncul dari ide penulis. Untuk memperoleh ide, penulis dapat merekam obyek-obyek yang ada di lingkungan sekitar.
        Setelah itu, barulah menyusun kerangkanya, yang nantinya akan dikembangkan menjadi paragraf-paragraf. Paragraf pertama sangat penting adanya. Mengenai paragraf pertama, Harris Effendi Thahar menyatakan, "Paragraf pertama itu kunci. Kunci pembuka. Sebagai kunci, paragraf pertama harus dapat segera membuka pintu sehingga segera pula dapat ditelusuri benda apa yang menarik dari sebuah rumah."[2]
        Sedangkan, paragraf-paragraf berikutnya hanya berfungsi sebagai penjelas. Namun, paragraf-paragraf tersebut saling berkaitan. Ibarat kunci rumah, paragraf pertama adalah kunci pembuka rumah. Sedangkan, paragraf-paragraf selanjutnya adalah kunci-kunci ruang berikutnya. Setiap kunci tidak akan membuka ruang yang sama, namun saling bersentuhan satu sama lain hingga merupakan satu kesatuan yang utuh.[3]
        Kalimat-kalimat yang terdapat dalam cerpen juga perlu diperhatikan oleh penulis. Kalimat yang efektif akan mempermudah pembaca menangkap isi cerpen. Dalam salah satu buku dikatakan:

Fungsi kalimat tidak hanya memberitahukan atau  menanyakan sesuatu, tetapi mencakup semua aspek
ekspresi kejiwaan manusia. Hanya kalimatlah yang mampu mengekspresikan kejiwaan manusia dan
mampu mempengaruhi kejiwaan manusia lainnya.[4]


        Agar lebih menarik, cerpen perlu diberi 'bumbu' yang tepat oleh penulis cerpen. Ibarat masakan, jika diberi bumbu yang pas, maka masakan itu akan semakin enak.
        Namun, itu semua masih belum cukup. Penulis juga harus mampu menciptakan suasana, menggerakkan tokoh-tokoh, menciptakan konflik, menciptakan fokus cerita, dan menciptakan sentakan akhir dalam cerpen yang dibuatnya.
        Cerpen juga tak luput dari penyuntingan. Kadangkala, penulis membuat kesalahan dalam menulis cerpen. Dengan penyuntungan akhir, cerpen akan semakin sempurna.
        Pemberian judul akan semakin menyempurnakan cerpen yang dibuat oleh penulis.
        Penulisan judul haruslah singkat,  namun tidak terlalu singkat. Selain itu, judul akan lebih bertenaga jika diksinya pas. Biasanya, judul berupa kata atau frasa, tetapi bukan kalimat.

        Contoh-contoh judul cerpen :
          - Pada Sebuah Kapal
          - Suara dari Masa Lalu
          - Los
          - Roh
          - Yang Tersisa

        Setelah tahap terakhir dilaksanakan, maka selesailah cerpen yang dibuat oleh penulis.

Catatan kaki :
[1] Harris Effendi Thahar, Kiat Menulis Cerita Pendek (Padang, 1999), hal.1
[2] Ibid hal.35-36
[3] Ibid hal.36
[4] Ibid hal.45

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Kimia : Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi

REVIEW LAGU CHEN - SHALL WE?